Sabtu, 28 Februari 2015

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SALIBU


Gampengrejo merupakan salah satu sentra produksi padi di kawasan kabupaten kediri. Ini dibuktikan dengan pola tanam padi yang ada di wilayah kecamatan gampengrejo adalah sebanyak  30%  wilayah dengan  IP 300, 50 % wilayah dengan  IP 200 dan 20% wilayah dengan  IP 100, sehingga wilayah kecamatan gampengrejo  dapat mendukung swasembada beras.

Dengan potensi yang ada di kecamatan gampengrejo, usaha tani tanaman padi juga memiliki banyak permasalahan yang ada dilapangan.


Terutama pada lahan dengan IP 300, karena sepanjang tahun tanaman padi tidak pernah tergantikan dengan tanaman selain padi. Sehingga perkembangan hama dan penyakit tidak terputus yang dapat menurunkan produksi tanaman padi itu sendiri.

Mengacu pada permasalahan yang ada dilapangan  melalui pembinaan kelompoktani oleh penyuluh pertanian, teknologi baru selalu diterapkan untuk meningkatkan produksi, menekan biaya produksi dan memaksimalkan efisiensi usaha tani. Budidaya padi salibu  (ratun yang dimodifikasi)  dapat  memacu peningkatan produksi padi dengan meningkatkan IP (indek panen).

Beberapa  keuntungan budidaya  padi salibu  diantaranya adalah umurnya relatif  lebih pendek, kebutuhan air lebih sedikit,  biaya produksi lebih rendah karena penghematan dalam pengolahan tanah,  penanaman,  penggunaan bibit dan kemurnian genetik lebih terpelihara. Pertumbuhan   tunas-tunas terjadi  salah  satunya  karena  adanya  perlakuan  pemangkasan.  Tinggi  pemangkasan batang  menentukan  jumlah  mata  tunas  yang  ada  untuk  pertumbuhan  ulang,  maka tinggi pangkasan berpengaruh terhadap kemampuan pembentukan tunas salibu.

Budidaya  padi  salibu  adalah  salah  satu  inovasi  teknologi  untuk  memacu produktivitas/ peningkatan produksi. Pada budidaya padi salibu ada beberapa faktor yang  berpengaruh  antara  lain;  
1)  tinggi  pemotongan  batang  sisa  panen,  
2)  varietas, 
3) kondisi air tanah setelah panen, dan 
4) pemupukan.

A.    PENGERTIAN SALIBU

Salibu merupakan kepanjangan kata “ Sekali Tanam Panen Berkali – kali ” . Padi  Salibu  merupakan  tanaman  padi  yang  tumbuh  lagi  setelah  batang  sisa panen ditebas/dipangkas, tunas akan muncul dari buku yang ada didalam tanah tunas ini  akan  mengeluarkan  akar  baru  sehingga  suplay  hara  tidak  lagi  tergantung  pada batang lama, tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah biasa,  inilah  yang  membuat  pertumbuhan  dan  produksinya  sama  atau  lebih  tinggi dibanding  tanaman  pertama  (ibunya).  Padi  salibu  berbeda  dengan  padi  ratun,ratun  adalah padi yang tumbuh dari batang sisa panen tanpa dilakukan pemangkasan batang, tunas akan muncul pada buku paling atas, suplay hara tetap dari batang lama.

B.    PEMANGKASAN TANAMAN PADI

Setelah penen padi pada pertama kali, batang tanaman padi dipangkas pada  ketinggian  2-5  cm  di  atas  permukaan  tanah. Pemotongan  dilakukan 7  hari  setelah  panen.  Pada saat  pemotongan  ini,  keadaan  sawah  dipastikan tidak  tergenang.   Pemotongan  dilakukan  seragam sama tinggi agar pertumbuhan ratun juga seragam.

Kurang  lebih  7  hari  setelah  pemotongan  batang jerami,  tunas-tunas  baru  sudah   tumbuh  merata menjadi anakan padi. Saat itu lahan sawah sudah dapat  diairi  seperti  halnya  pada  tanaman  biasa (transplanting). Penggenangan  dimaksudkan  bukan  hanya  untuk memenuhi  kebutuhan  air  bagi  tanaman  padi, tetapi  juga  untuk  menekan  pertumbuhan  gulma, terutama gulma daun sempit.

Pengaturan  air  pada  awal  pertumbuhan merupakan  kunci  utama  untuk  penumbuhan tunas dan anakan. Sebelum  tunas  tumbuh  secara  merata,  tidak boleh  dilakukan  penggenangan  sebab  dapat menyebabkan  pertumbuhan  tunas  terlambat dan bahkan tunggul dapat menjadi busuk.

C.   PEMUPUKAN BERIMBANG

Pada  dasarnya  semua  tanaman  untuk  pertumbuhannya  membutuhkan  unsur  hara  yang
cukup.  Kekurangan  unsur  hara  menyebabkan  pertumbuhan tanaman  terhambat  dan  pada
akhirnya gabah yang dihasilkan juga rendah.

Pemupukan berimbang yang sesuai rekomendasi adalah kunci untuk keberhasilan dalam budidaya tanaman padi.  padi  Salibu  yang  utama  adalah  Nitrogen. Yang perlu diperhatikan bahwa pemberian pupuk N harus ditingkatkan sebanyak 25 %.  Pupuk urea  (N)  diberikan  dua  kali.  Pertama,  pada  umur  10-12 hari setelah pemotongan tunggul, atau setelah sebagian besar  tunas  baru  sudah  muncul  kepermukaan.  Berikan dengan  jumlah  ½ dosis.  Pemupukan  awal  ini dimaksudkan  untuk  memacu  pertumbuhan  tunas-tunas baru  lebih  cepat  dan  banyak.  Sisanya  yang  ½  bagian diberikan  pada  umur  tanaman  25  -  30  hari  setelah pemotongan.

D.   PENJARANGAN DAN PENYISIPAN TANAMAN PADI SALIBU

penjarangan dan penyisipan (tambal sulam) dapat  dilakukan  untuk  mengganti  tunggul  yang  tidak tumbuh. Penyisipan dilakukan saat tanaman berumur 14 hari  sampai  20 hari.  Untuk  menyisip  digunakan rumpun yang  anakannya  banyak.  Ambil  sebagian  dari  rumpun tersebut  dan  tanam  pindahkan  untuk  mengganti  yang kosong atau tidak tumbuh.

E.    PENGGUNAAN FITO HORMON PADA TANAMAN PADI SALIBU

Hormon tumbuhan, atau pernah dikenal juga dengan fitohormon, adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil untuk mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.
Terdapat ratusan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dikenal orang, baik yang endogen maupun yang eksogen. Pengelompokan dilakukan untuk memudahkan identifikasi, dan didasarkan terutama berdasarkan efek fisiologi yang sama, bukan semata kemiripan struktur kimia. Pada saat ini dikenal lima kelompok utama hormon tumbuhan, yaitu auksin (bahasa Inggris:auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (gibberellins, GAs), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA). Tiga kelompok yang pertama bersifat positif bagi pertumbuhan pada konsentrasi fisiologis, etilena dapat mendukung maupun menghambat pertumbuhan, dan asam absisat merupakan penghambat (inhibitor) pertumbuhan. 
Dalam prakteknya pengaruh penggunaan fito hormon pada tanaman padi dapat membantu dalam meningkatkan produksi. Penggunaan fito hormon dianjurkan dilakukan dua kali, diantaranya: pertama, pada saat tanaman padi menjelang premordia sehingga dapat membantu penyerempakan pembungaan dan kedua, pada saat tanaman padi proses pengisian bulir padi sehingga diharapkan bulir padi akan terisi penuh secara keseluruhan dan mampu meningkatkan produksi sebanyak 5% - 10%.

F.    PENGANDALIAN GULMA TANAMAN PADI SALIBU

Gulma adalah salah satu kendala utama dalam memperoleh hasil yang tinggi dalam budidaya padi sawah. Persaingan gulma dengan padi dalam stadia pertumbuhan hingga masa pematangan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap penurunan hasil panen.

Gulma dapat menurunkan hasil panen karena adanya persaingan antara gulma itu sendiri dengan padi, dalam pengambilan unsur hara, air dan cahaya. Di samping itu ada beberapa gulma yang dapat dijadikan tanaman inang oleh hama dan penyakit tanaman padi, sehingga kalau kita membiarkan gulma tumbuh tanpa dikendalikan, jelas kerugian akan kita dapatkan termasuk kerugian akibat peledakan hama dan penyakit.

Pengendalian gulma padi sawah, umumnya sudah dilakukan oleh para petani, baik dengan penggunaan tenaga manusia (penyiangan tangan) dengan peralatan khusus (landak/gasrok) ataupun cara kimiawi dengan penggunaan herbisida.

G.   PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SALIBU

Dalam usaha tani tanaman padi tidak terlepas dengan serangan hama dan penyakit, pada hakikatnya serangan hama dan penyakit selama masih dibawah ambang batas, maka tidak merugikan dan hama penyakit tersebut akan dikendalikan secara alami oleh musuh alami masing masing. Bila serangan hama sudah mencapai ambang batas maka perlu dilakukan pengendalian secara kimia (pestisida) dan berbagai produk pestisida sudah tersedia secara lengkap di toko pertanian. Namun dalam penggunaan pestisida kimia perlu dipahami yaitu penggunaan pestisida yang tepat jenisnya, tepat sasarannya, tepat dosisnya sesuai yang tertera pada label, tepat waktu dan tepat cara aplikasi pestisida.

Secara umum hama dan penyakit utama yang perlu menjadi perhatian adalah
1.     Hama tikus sawah
2.     Hama penggerek batang padi (sundep maupun beluk)
4.     Penyakitblas padi
5.     Penyakit bakteri xantomonas
H.   PANEN PADI SALIBU

Panen padi salibu memiki keunggulan diantaranya, umur panen lebih awal 15-20 % dan hasil produksi gabah meningkat dari pada budidaya secara tanam pindah biasanya. Setelah dipanen tanaman dilakukan budidaya padi salibu lagi masih baik dan produksinya juga meningkat. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar tanaman padi di BPTP, tanam padi salibu yang baik dapat dilakukan selama tiga kali salibu (pemangkasan) karena dalam tiga kali salibu produksi tanaman padi terus meningkat, setelah pada salibu ke empat akan mengalami penurunan hasil. Sehingga anjuran terbaik adalah satu kali tanam tiga kali salibu.

Hasil  salibu rata-rata sesuai pengamatan dilapangan yaitu:
1. Musim tanam pertama yaitu Taman pindah padi dengan rata –rata hasil produksi 5,8 ton/Ha.
2. Musim tanam kedua yaitu padi salibu pertama dengan rata – rata hasil produksi 6,3 ton/Ha.
3. Musim tanam ketiga yaitu padi salibu kedua dengan rata – rata hasil produksi 6,8 ton/Ha.
4. Musim tanam kedua yaitu padi salibu ketiga dengan rata – rata hasil produksi 7,3 ton/Ha.
5. Musim tanam kedua yaitu padi salibu ke empat dengan rata – rata hasil produksi 7,1 ton/Ha. (produksi mulai       penurunan).







9 komentar:

  1. Berkali kali panen bisa mempercepat swasembada beras.... Siiip....

    BalasHapus
  2. dan mengurangi biaya produksi,
    insya allah bisa pak....

    BalasHapus
  3. dengan salibu setahun bisa panen berapa kali.....? Wah hebat IP bisa meningkat 3 x

    BalasHapus
  4. iya pak.... tapi harus budidaya yg baik sesuai teknis yang direkomendasikan

    BalasHapus
  5. Pakai varietas beras hitam mungkin lebih menguntungkan...

    BalasHapus
  6. kalo ada pasarnya pak.... kadang kala banyak produksi, pasarnya yg kurang mendukung

    BalasHapus
  7. Kalau bulir padinya itu badai mana,biasanya pada kecil-kecil

    BalasHapus
  8. mantappak bisa dicontoh mulai tahu ini coba salibulah pak,makasih pengetahuannya pak, semoga ilmu dapat ditularkan ke yang lain pak

    BalasHapus
  9. siklus hidup padi yang berkali lipat, apa tidak memperpanjang siklus hidup hama ?

    BalasHapus