Desa putih kecamatan gampengrejo merupakan
daerah yang areal lahannya selalu tergenang air, sehingga para petani mau tidak
mau melakukan budidaya tanaman padi sepanjang tahun. Kondisi itulah menjadikan
potensi padi di daerah tersebut mempunyai IP 300. Pola tanam padi-padi-padi dengan
varietas tanaman padi yang tidak pernah ganti mengakibatkan banyak kendala
dalam usaha pertanian, diantaranya hama dan penyakit yang menyerang, puso/gagal
panen karena banjir, puso kerena tanah asam dan lain sebagainya.
BPP Kec. Gampengrejo selalu berupaya
menyelesaikan permasalahan yang ada dilapangan, khususnya di Gapoktan Mekar
Sari Desa Putih Kec. Gampengrejo. Upaya upaya tersebut telah membuahkan hasil
yaitu memotivasi petani gapoktan mekar sari untuk membudidayakan tanaman padi rawa,
dengan varietas “Banyuasin” yang secara mandiri BPP Kec. Gampengrejo
mendatangkan dari BPTP Sukamandi-jabar.
Hasil dari ubinan yang dilakukan mendapatkan
berat 7,4 Kg, dengan jumlah rumpun 144 rumpun dan dalam satu rumpun terdapat
20-25 batang/rumpun, sehingga perkiraan panen dan di kurangi 20% karena
kerontokan akibat teknis panen medapatkan + 9,5 ton/ha GKP. Ini sangat
mengejutkan, dan menjadikan kepuasan tersendiri bagi para petani gapoktan mekar
sari.
Harapan BPP Kec. Gampengrejo, vaietas
tersebut dapatnya dikembangkan secara luas di daerah gampengrejo yang khususnya
areal tergenang yaitu di desa putih, sambirejo, sambiresik dan kalibelo. Dengan
adanya inovasi tersebut sehingga dapat menjadi solusi masalah tanah asam,
daerah tergenang dan juga menjadikan suatu pilihan lain untuk pergiliran varietas
dalam menangulangi serangan hama dan penyakit.(red.Purba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar